Update Ekonomi 9 Januari 2024
Update Global
- Penjualan ritel di Inggris naik 1,9 persen (yoy) pada bulan Desember 2023. Kondisi ini melambat dari kenaikan 2,6 persen pada bulan sebelumnya di tengah lesunya penjualan selama liburan Natal. Angka pada bulan Desember juga merupakan yang terendah dalam lima bulan terakhir. Konsumen Inggris terus menghadapi inflasi yang tinggi dan biaya pinjaman yang tinggi serta kenaikan suku bunga Bank of England ke level tertinggi dalam 15 tahun sebesar 5,25 persen. (Trading Economics)
- Pengeluaran rumah tangga di Jepang menurun sebesar 2,9 persen (yoy) pada bulan November 2023. Kondisi tersebut melanjutkan penurunan sebesar 2,5 persen pada bulan sebelumnya. Penurunan ini merupakan ke-10 sepanjang tahun ini, didorong oleh penurunan belanja makanan, bahan bakar, listrik & air, perumahan, transportasi & komunikasi, perawatan medis, dan pendidikan. Sebaliknya, pengeluaran meningkat untuk furnitur & peralatan rumah tangga, pakaian & alas kaki dan budaya & rekreasi. (Trading Economics)
- Korea Selatan mencatatkan surplus transaksi berjalan sebesar $4,06 miliar pada bulan November 2023. Surplus menyusut dari surplus $6,8 miliar pada bulan sebelumnya. Surplus telah terjadi tujuh bulan berturut-turut didorong peningkatan surplus perdagangan. Neraca barang mengalami surplus sebesar $7,01 miliar pada bulan November, setelah ekspor tumbuh 7,7 persen (yoy) menjadi $55,78 miliar, sementara impor turun 11,6 persen menjadi $52 miliar. Sementara itu, neraca pendapatan primer defisit $1,5 juta dan defisit neraca jasa melebar menjadi $2,13 miliar. (Trading Economics)
Update Domestik
- Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik tipis menjadi 123,8 pada Desember 2023. Kondisi tersebut meningkat dari 123,6 pada bulan sebelumnya. Peningkatan keyakinan konsumen didorong oleh menguatnya Indeks Kondisi Ekonomi (IKE). Secara spasial, IKK meningkat pada beberapa kota yang disurvei Bank Indonesia. Kenaikan terbesar di Kota Manado sebesar 9,3 poin sedangkan penurunan terbesar pada Kota Bandar Lampung sebesar 9,3 poin. (Kontan)
- Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir tahun 2023 mencapai US$ 146,4 miliar. Nilai cadangan devisa tersebut merupakan rekor tertinggi dalam 27 bulan terakhir. Cadangan devisa tertinggi tercatat pada September 2021 mencapai US$ 146,9 miliar. Kenaikan cadangan devisa didorong oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. (Kontan)