Update Ekonomi 22 April 2024

Update Global
- Harga Emas mencapai level tertinggi yakni sebesar USD2.400 per ons pada bulan April 2024. Faktor geopolitik di Timur Tengah dan menurunnya ekspektasi pemangkasan Federal Reserve (The Fed) bukan menjadi pendorong utama naiknya harga emas. Meskipun tensi geopolitik yang memanas, termasuk perang di Timur Tengah antara Iran dan Israel serta perang Rusia dan Ukraina, serta prospek penurunan suku bunga The Fed telah menambah nilai emas, namun faktor utama yang menjadi pendorong kenaikan harga emas adalah permintaan dari Tiongkok. Tiongkok dan India biasanya bersaing untuk meraih gelar menjadi pembeli terbesar di dunia. Namun sejak tahun 2023, konsumsi perhiasan, emas batangan dan koin Tiongkok melonjak hingga mencapai rekor tertinggi. Adapun, permintaan perhiasan emas Tiongkok meningkat 10 persen sedangkan India menurun 6 persen. Investasi emas batangan dan koin Tiongkok meningkat tajam sebesar 28 persen. (Bloomberg)
Update Domestik
- Konflik Iran-Israel dikhawatirkan akan berdampak pada kinerja perdagangan Indonesia, terutama terkait kerjasama dengan kedua negara tersebut. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia juga melakukan kerja sama ekspor dan impor dengan Iran dan Israel. Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, nilai impor Indonesia dari Israel sebesar USD21,93 juta pada 2023 atau hanya 0,22 persen dari total impor Indonesia dari Timur Tengah. Namun, nilai impor dari Israel tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai impor dari Iran yang sebesar USD11,72 juta atau sekitar 0,12 persen terhadap total impor dari Timur Tengah. Dari sisi ekspor, nilai ekspor Indonesia ke Iran jauh lebih tinggi dibandingkan Israel yakni sebesar USD195,13 juta atau 2,15 persen dari total ekspor ke Timur Tengah. Sementara itu, nilai ekspor ke Israel hanya mencapai USD165,77 juta atau 1,83 persen dari total ekspor ke Timur Tengah. Dari kinerja ekspor dan impor tersebut, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan dengan Iran sekitar USD183,41 juta. Terdapat tiga komoditas utama yang diekspor Indonesia ke Iran diantaranya buah-buahan, kendaraan dan bagiannya, serta berbagai produk kimia. Sedangkan komoditas utama yang diimpor dari Iran adalah buah-buahan, bahan bakar mineral, serta bahan kimia organik. Namun demikian, nilai perdagangan barang Indonesia dengan Iran dan Israel relatif kecil jika dibandingkan dengan negara Timur Tengah lainnya, yang berarti kedua negara tersebut bukan mitra dagang utama Indonesia. (Kontan)