Update Ekonomi 21 Mei 2024

Update Global
- Harga produsen Jerman turun menjadi -3,3 persen (yoy) pada April 2024 dari -2,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Deflasi ini disebabkan oleh penurunan biaya energi -8,2 persen, pengaruh gas alam -18,0 persen, dan listrik -14,0 persen. Sementara itu, harga barang setengah jadi mengalami penurunan -3,1 persen, produk karton dan kertas -7,7 persen, logam -5,8 persen, dan bahan kimia dasar -6,6 persen. Sebaliknya, harga barang konsumsi tidak tahan lama meningkat sebesar 0,3 persen dan harga barang konsumsi tahan lama naik sebesar 1,0 persen. Selain itu, harga barang modal menguat sebesar 2,4 persen didorong kenaikan harga mesin 2,8 persen; dan harga kendaraan bermotor, trailer, serta semi-trailer 1,7 persen. (Trading Economics)
Update Geopolitik
- Harga minyak Brent turun menuju USD83 per barel. Hal ini memperpanjang kerugian karena investor memantau perkembangan Timur Tengah setelah meninggalnya Presiden Iran dalam kecelakaan helikopter dan munculnya kekhawatiran kesehatan Raja Arab Saudi. Namun, pasar tampak tidak terlalu khawatir terhadap pasokan minyak dari wilayah tersebut karena tidak ada tanda-tanda gangguan terhadap aliran minyak. Investor juga dengan hati-hati menunggu pertemuan OPEC pada tanggal 1 Juni mendatang untuk mengetahui kemungkinan perpanjangan pengurangan produksi. Sementara itu, serangan Ukraina terhadap kilang minyak Rusia dan serangan rudal Houthi terhadap kapal tanker minyak Tiongkok di Laut Merah masih menimbulkan risiko terhadap pasokan global. Dari sisi permintaan, presiden The Fed mengatakan suku bunga AS cenderung lebih tinggi dari perkiraan pasar. (Trading Economics)
Update Domestik
- Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras dalam waktu dekat. Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mengatakan bahwa, saat ini aturan untuk ketetapan HET baru sedang disusun dalam Peraturan Badan Nasional (Perbadan). Adapun untuk HET beras premium akan naik menjadi Rp14.900-15.800/kg dari sebelumnya Rp13.900- 14.800/kg. Sementara untuk HET beras jenis medium akan naik menjadi Rp12.500-13.500/kg dari sebelumnya Rp10.900- 11.800/kg. Penyesuaian HET ini disesuaikan dengan kondisi input biaya produksi yang turut berubah. Untuk itu, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan relaksasi atau fleksibilitas HET untuk respon cepat kondisi perberasan. (Kontan)