Update Ekonomi 20 Februari 2024
Update Global
- Perdana Menteri Thailand yang baru saja dilantik, Sretha Thavisin, secara mendadak meminta bank sentral Thailand untuk segera mengadakan pertemuan Komite Kebijakan Moneter yang tidak dijadwalkan, untuk memangkas suku bunga acuan. Lebih lanjut Perdana Menteri Thailand mengatakan, data terbaru menunjukan bahwa perekonomian Thailand berada dalam kondisi krisis. Adapun pertemuan penetapan suku bunga yang dipimpin oleh Gubernur Bank Sentral Thailand, Sethaput Suthiwartnarueput, tidak dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan rutin hingga 10 April 2023. (Bloomberg)
- Tingkat kemiskinan Argentina mencapai 57,4 persen pada Januari 2024, menjadi yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Data yang dirilis oleh Universitas Katolik Argentina (Catholic University of Argentina) pada akhir pekan lalu juga menunjukkan, sekitar 27 juta orang di Argentina tergolong miskin dan 15 persennya akan jatuh kedalam kemiskinan ekstrem. Kenaikan tingkat kemiskinan tersebut disebabkan oleh devaluasi Peso Argentina yang diterapkan oleh Presiden Javier Milei, tak lama setelah menjabat pada 10 Desember 2023, yang mengakibatkan naiknya harga kebutuhan pokok negara. (Reuters)
Update Domestik
- Sejumlah harga komoditas menunjukkan peningkatan menjelang bulan Ramadhan 2024. Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan beberapa langkah strategis untuk menjaga harga pangan tetap stabil. Salah satu strategi yang disiapkan adalah operasi pasar. Langkah ini dilakukan dalam rangka untuk memperbanyak stok pangan pokok di pasar, sehingga harga pangan pokok akan relatif terjangkau. Momen Ramadhan sering menyebabkan kenaikan harga pangan pokok, didorong kenaikan permintaan dari konsumennya. (Kontan)
- Presiden Joko Widodo memaparkan rapor ekonomi Indonesia yang membaik usai penyelenggaraan Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam agenda Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2024 di Ballroom The ST. Regist, Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. Pada tingkat permodalan, permodalan perbankan mencapai 27,69 persen. Nilai ini diatas negara-negara di kawasan, kredit perbankan juga masih bisa tumbuh 10 persen, meningkat 38 persen (YoY), nilai ini juga diatas level pra pandemi Covid-19. Selain itu, Presiden mengatakan ekonomi Indonesia juga masih tumbuh sangat baik yakni 5,05 persen pada 2023, serta laju inflasi Indonesia yang juga tetap terjaga pada level 2,57 persen. (Bisnis).