Update Ekonomi 2 Februari 2024
Update Global
- Saham Tiongkok jatuh titik terendah dalam beberapa tahun. Indeks komposit Shanghai turun 1,46 persen mendekati 2.730, sementara komponen Shenzehen turun 2,24 persen menjadi 8.056 pada Jumat. Ini merupakan angka terendah dalam empat tahun dengan ketidakpastian ekonomi yang menahan sentimen investor. Aktivitas manufaktur terkontraksi dalam empat bulan berturut-turun hingga Januari 2024. (Trading Economics)
- Inflasi Korea Selatan melambat di angka terendah dalam 6 bulan. Indeks harga konsumen Korea Selatan melambat menjadi menjadi 2,8 persen (yoy) pada Januari 2024. Angka tersebut turun dari 3,2 persen pada tahun bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan inflasi terendah sejak Juni dipicu oleh melambatnya kenaikan harga pangan. Secara bulanan inflasi bulan Januari sebesar 0,4 persen. (Trading Economics)
- Output industri Perancis meningkat tertinggi dalam 7 bulan. Produksi industri Perancis tumbuh 1,1 persen secara bulanan pada Desember 2023. Ini merupakan ekspansi tertinggi sejak bulan Mei didorong rebound hasil pertambangan dan penggalian, energi, penyediaan air, dan pengolahan limbah. Secara tahunan, produksi industri tumbuh 0,9 persen setelah tumbuh 0,4 persen pada November. (Trading Economics)
Update Domestik
- OJK Terima 39 Ribu Aduan per Januari 2024, Terbanyak Sektor Perbankan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerima 39.866 pengaduan pada periode 1 Januari 2022-23 Januari 2024. Mayoritas yang diadukan sektor perbankan. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi mengatakan 39 ribu pengaduan yang masuk terdiri dari sektor perbankan, pasar modal, hingga fintech peer to peer lending (P2P). Pengaduan yang masuk ke OJK melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen terbanyak adalah pengaduan di sektor perbankan, yakni sebanyak 19.064. (CNN)
- Anggaran bantuan sosial 2024 bengkak, nyaris sentuh Rp500 T. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan alokasi dana bantuan sosial (bansos) dalam APBN 2024 mencapai Rp496,8 triliun. Jumlah itu naik Rp20,5 triliun dari alokasi di APBN 2023. Ia menegaskan kenaikan anggaran itu telah mendapat persetujuan dari DPR. Bendahara negara tersebut mengatakan bansos merupakan salah satu intervensi APBN sebagai shock absorber dalam menjaga daya beli masyarakat. Apalagi saat ini harga pangan bergejolak. (IDX Channel)