Update Ekonomi 18 April 2024

Update Global
- Harga minyak mentah turun lebih dari USD1,0 karena perkiraan kenaikan persediaan komersial Amerika Serikat (AS). Sementara itu, kondisi perekonomian AS yang lebih lemah dibandingkan Tiongkok, serta rendahnya prospek penurunan suku bunga, memicu kekhawatiran terhadap permintaan global. Rabu 17 April pukul 20.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman bulan Juni 2024 menurun USD1,21, atau sebesar 1,3 persen menjadi USD88,81 per barel. Sejalan dengan itu, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Mei 2024 turun USD1,11, atau 1,3 persen menjadi USD84,25 per barel. Harga minyak mentah acuan tersebut, akan mengalami penurunan terbesar sejak 20 Maret, jika kerugian terus berlanjut. Pelemahan harga minyak mentah pada pekan ini dipengaruhi oleh peningkatan ketegangan geopolitik, dan dampak serangan Iran ke Israel. (Reuters)
- Harga gas alam berjangka Eropa turun 4 persen menjadi dibawah €31 per MWh pada Kamis 18 April 2024, menurun hampir €34. Namun demikian, pasar global gas alam cair mengalami peningkatan volatilitas karena potensi gangguan pasokan di Timur Tengah, khususnya di sekitar Selat Hormuz. Meningkatnya ketegangan di kawasan itu, termasuk insiden baru-baru ini yang melibatkan Iran, menyebabkan kekhawatiran keamanan perjalanan dari kapal tanker LNG melalui rute kritis ini. Selat Hormuz sangat penting untuk mengirimkan LNG dari Qatar dan Uni Emirat Arab ke Eropa dan Asia. Serangan Iran, termasuk penyitaan kapal kontainer dan ancaman untuk menutup selat, telah meningkatkan kecemasan pasar. Selain itu, harga gas global telah dipengaruhi oleh peningkatan permintaan dari Jepang, gangguan pasokan di Amerika Serikat, dan beberapa masalah pipa di Norwegia. (Trading Economics)
Update Domestik
- Harga emas naik pada hari Kamis 18 April 2024, karena resiko meluasnya konflik Timur Tengah meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe-haven yang telah menutupi tekanan dari prospek suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka panjang. Harga emas di pasar spot naik sebesar 0,8 persen menjadi USD2.379,21 per ons pada 07.13 GMT, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa pada level USD2.431,29 pada Jumat lalu. Kelvin Wong, analis pasar senior untuk Asia Pasifik di Olsen AND Associates (OANDA) mengatakan bahwa global menghadapi banyak ketidakpastian di bidang geopolitik, hal ini mendukung tren kenaikan yang masih lazim terjadi pada emas. Suku bunga AS yang tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama kemungkinan akan menambah tekanan pada harga emas. (Kontan)