Update Ekonomi 10 Juni 2024

Update Global
- Pertumbuhan Gaji Inggris Tetap Kuat, Pengangguran Meningkat. Gaji reguler di Inggris, tidak termasuk pembayaran bonus, naik sebesar 6% yoy dalam tiga bulan hingga bulan April, sama seperti dua periode sebelumnya, dan sesuai perkiraan. Sementara itu, tingkat pengangguran secara tak terduga naik menjadi 4,4%, tertinggi sejak September 2021 dan jumlah lowongan masih terus menurun, pertanda pasar tenaga kerja mungkin sedang melemah. (Trading Economics)
Update Geopolitik
- Rusia Mulai Turun Tangan soal Gaza, Akan Ajak Negaranegara Arab. Rusia mulai turun tangan mengajak negaranegara Arab menggelar pertemuan untuk membahas agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina. Ajakan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di sela-sela pertemuan BRICS di Kota Nizhny Novgorod, Rusia. Salah satu yang ditemui Lavrov yakni Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry. Shoukry menyambut baik usulan pertemuan Lavrov, seperti dikutip dari Anadolu Agency. Dalam pertemuan, keduanya membahas agresi Israel di Gaza dan cara-cara untuk menyelesaikan konflik menahun di Timur Tengah itu. (CNN Indonesia)
Update Domestik
- OIKN Bakal Tindaklanjuti Rencana Proyek Menara BUMN Setinggi 778 Meter. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan menindaklanjuti rencana pembangunan Menara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) setinggi 778 meter. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono pembangunan menara itu kelak bakal dieksekusi oleh PT Pembangunan Perumahan Tbk alias PT PP. Kementerian PUPR sebelumnya mengungkapkan Menara BUMN bakal dibangun di IKN. (CNN Indonesia)
- Pemerintah Kesulitan Rem Impor Beras Meski Ada Panen Raya. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkap pihaknya kesulitan untuk menyetop impor beras lantaran jumlah produksi lokal masih rendah, bahkan di tengah masa panen raya. Berdasarkan data Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi beras pada periode JanuariJuli 2024 sebesar 18,64 juta ton. Angka tersebut lebih rendah 2,64 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (CNN Indonesia)