Pojok Makro Ekonomi Harian 3 Desember 2024
Update Global
Harga minyak mentah WTI naik menjadi sekitar $68,5 per barel menjelang pertemuan OPEC+. OPEC diperkirakan akan menunda peningkatan produksi untuk ketiga kalinya, karena khawatir pasar akan kelebihan pasokan di tahun depan. Di sisi lain, tanda-tanda pemulihan ekonomi yang ditandai dengan meningkatnya aktivitas pabrik di China sebagai importir minyak terbesar dunia juga menjadi salah satu penyebab kenaikan harga minyak.
Sementara itu, Arab Saudi sebagai pengekspor minyak terbesar dunia kemungkinan akan menurunkan harga minyak mentah untuk pembeli Asia ke level terendah dalam empat tahun terakhir. Di Timur Tengah, para pedagang memantau situasi di Suriah terkait eskalasi perang yang bisa memicu ketegangan lebih luas dan dapat memengaruhi pasokan. (Trading Economics)
Update Geopolitik
Drone Rusia menyerang cricital infrastructure di wilayah Ternopil dan Rivne, Ukraina. Serangan ini menyebabkan sebagian kota Ternopil kehilangan listrik, seminggu setelah serangan sebelumnya juga memutus pasokan listrik di wilayah tersebut. Wali Kota Ternopil, Serhiy Nadal, meminta warga untuk menyiapkan air dan mengisi daya ponsel mereka. Sebelumnya, Rusia juga telah melancarkan dua serangan besar terhadap infrastruktur energi Ukraina pada November, dan menyebabkan pemadaman.
Angkatan udara Ukraina berhasil menembak jatuh 22 dari 28 drone yang diluncurkan Rusia. Satu drone hilang, dan dua lainnya keluar dari wilayah yang dikuasai Ukraina. Serangan juga terjadi di wilayah Rivne, meski tidak ada korban jiwa, namun puing-puing drone yang jatuh merusak rumah, mobil, dan garasi warga. (Reuters)
Update Domestik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,33 persen ke level 7.140,44. IHSG berhasil melewati level psikologis 7.100 setelah sebelumnya terkoreksi ke level 7.040-an. Nilai transaksi pada sesi I telah mencapai Rp 4,8 triliun dengan volume 9,3 miliar saham dari 611.390 transaksi. Sebanyak 325 saham menguat, 224 melemah, dan 225 stagnan. Secara sektoral, sektor teknologi menjadi penopang utama dengan kenaikan 2,76%.
Sementara dari sisi saham, emiten perbankan besar mendominasi IHSG, seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencapai 18,1 indeks poin, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 14,9 indeks poin, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 7,3 indeks poin. Selain itu, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga menjadi penopang IHSG masing-masing sebesar 12,8 indeks poin dan 9,3 indeks poin. Optimisme pasar kembali tumbuh, terutama didukung potensi window dressing. Momen ini diharapkan dapat membuat IHSG lebih stabil di Desember. (CNBC)