Laporan Ekonomi Harian, 23 Januari 2025

23 Januari 2025
Update Global
- Ekonomi Korea Selatan tumbuh 0,1 persen (QtQ) pada triwulan IV tahun 2024, gagal memenuhi ekspektasi pasar yaitu sebesar 0,2 persen. Dari sisi permintaan, konsumsi swasta naik 0,2 persen, didorong oleh pengeluaran yang lebih tinggi untuk barang semi tahan lama (misalnya, pakaian dan alas kaki) dan jasa (misalnya, perawatan kesehatan dan pendidikan). Konsumsi pemerintah meningkat sebesar 0,5 persen, terutama karena manfaat jaminan sosial yang lebih tinggi, termasuk pengeluaran perawatan kesehatan. Terkait investasi, investasi konstruksi turun 3,2 persen, dengan penurunan pada komponen konstruksi bangunan dan rekayasa sipil. Namun, investasi untuk sarana prasarana tumbuh 1,6 persen, didorong oleh peningkatan pengeluaran untuk mesin, seperti peralatan manufaktur semikonduktor. Ekspor meningkat sebesar 0,3 persen didorong oleh pengiriman produk IT yang lebih tinggi seperti semikonduktor. Impor turun sebesar 0,1 persen, karena permintaan yang lebih rendah untuk kendaraan bermotor dan minyak mentah. (Bank of Korea)
Update Geopolitik
- Rusiamelancarkan serangan pesawat nirawak dan rudal di kota Zaporizhzhia di tenggara Ukraina, menewaskan satu orang, melukai 31 lainnya. Serangan itu juga menghancurkan fasilitas energi dan memutus aliran listrik ke lebih dari 20.000 penduduk dan pemanas pada sekitar 17.000 orang. Pasukan Rusia menyerang kota Zaporizhzhia dengan pesawat nirawak terlebih dahulu, kemudian dengan rudal balistik selama peringatan serangan udara yang berlangsung lebih dari enam jam. Pada hari Kamis pagi (23/1), polisi dan petugas penyelamat menyisir puing-puing gedung apartemen yang hancur dan membantu mengevakuasi penduduk lanjut usia. Rusia telah melancarkan serangan udara rutin terhadap kota-kota Ukraina yang berada di belakang garis depan dalam invasinya selama tiga tahun ini dengan target jaringan energi. (Reuters)
Update Domestik
- Presiden RI menargetkan penghematan belanja APBN 2025 sebesar Rp306,69 triliun dengan memangkas sejumlah pengeluaran belanja di Kementerian/Lembaga hingga dana transfer untuk daerah melalui Inpres No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025. Ada dua sumber utama pemangkasan tersebut yaitu pemangkasan anggaran belanja K/L senilai Rp256,1 triliun dan memotong alokasi dana transfer ke daerah sebesar Rp50,59 triliun. Presiden RI menginstruksikan para menteri dan kepala lembaga di Kabinet Merah Putih untuk mengidentifikasi pos-pos yang bisa dihemat. Namun, efisiensi anggaran tidak termasuk untuk belanja pegawai dan bansos. (CNN)