Laporan Ekonomi Harian, 21 Maret 2025

21 Maret 2025
Update Global
- Harga minyak naik dampak sanksi AS terhadap Iran. Hari ini, harga minyak mentah dunia naik imbas sanksi terbaru Amerika Serikat terhadap Iran. Harga minyak mentah Brent naik 42 sen atau 0,6 persen menjadi USD72,40 per barel. Sejalan dengan itu, minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 45 sen atau 0,6 persen menjadi USD68,52 per barel. Departemen Keuangan Amerika Serikat mengumumkan sanksi baru terkait Iran, yang menargetkan penyuling independent Tiongkok diantara entittas dan kapal lain yang memasok minyak mentah Iran ke Tiongkok. Kenaikan harga ini juga didorong oleh rencana OPEC+ baru yang bakal memangkas produksi lebih lanjut guna menebus produksi yang melebihi tingkat yang disepakati. Rencana pemotongan produksi ini akan berlangsung hingga Juni 2026. (CNN)
Update Geopolitik
- Partai oposisi Korea Selatan mengajukan mosi untuk memakzulkan Menteri Keuangan Choi Sang mok hari ini, yang juga menjabat sebagai presiden saat ini. Tindakan ini dapat meningkatkan pertikaian politik di negara tersebut. Sebelumnya, Choi telah membuat marah partai-partai opsisi dengan berulang kali memveto rancangan undang-undang dan menunda penunjukan hakim Mahkamah Konstitusi yang disetujui oleh majelis. Partai Demokrat juga menyadari kelelahan masyarakat dan parlemen terhadap kondisi politik Korea Selatan saat ini, ditandai dengan telah diajukannya 24 mosi untuk memakzulkan pejabat pemerintahan sebelumnya. (Reuters)
Update Domestik
- Presiden Prabowo berharap KEK Batang menjadi Shenzhen-nya Indonesia. Diresmikannya KEK Batang diharapkan bisa menjadi kota industri seperti Tiongkok. KEK Barang memberikan keuntungan dengan pemberian fasilitas dan kemudahan ultimate bagi para investor yaitu fasilitas fiskal dan non-fiskal berupa perpajakan, kepabeanan, dan cukai; lalu lintas barang; ketenagakerjaan; keimigrasian; pertanahan dan tata ruang; perizinan berusaha; dan/atau fasilitas dan kemudahan lain. Sampai saat ini, realisasi investasi di KEK Batang telah mencapai Rp17,95 triliun dengan menyerap 7 ribu tenaga kerja. Saat ini sudah ada 27 tenant yang akan bergabung di KEK Batang. (CNN)