Kolom Hikmah Penguasa dan Ulama

Pemimpin suatu negeri hendaknya senang bergaul dengan para ulama dan bersedia menerima nasihatnya. Sejatinya tidak cukup dengan bergaul saja, namun mau menerima nasihat serta menjalankannya jika itu menjadikan lebih baik dalam kepemimpinannya. Tapi waspadalah akan ulama al-su’ ( ulama culas/buruk ), yang hanya menginginkan kekayaan duniawi. Mereka berkelakuan membujuk dan merayu dan sengaja membuat pemimpin itu senang ( ABS ), karena mengharapkan kekayaannya.
Dikisahkan, Syaqiq al-Balkhi datang menemui Harun Al-Rasyid dan berkata, “Anda syaikh Al-Zahid?”
“Aku Harun tapi bukan Zahid,” jawabnya. Harun lalu meminta nasihat.
Syaqiq berkata, “Allah SWT. telah memberikan Anda kedudukan seperti Abu Bakar As-Shiddiq. Maka Allah SWT. meminta Anda jujur seperti Abu Bakar. Dia telah memberi Anda seperti Umar bin Khattab Al-Faruq. Dia pun meminta Anda bersikap tegas memisah yang hak dan batil seperti ditunjukkan Umar. Dia pun memberi kedudukan Anda seperti Utsman bin Affan Dzu Al-Nurain. Allah SWT. akan meminta Anda menjadi pemalu dan santun seperti Utsman. Allah SWT. telah memberi Anda bersikap adil seperti Ali bin Abi Thalib. Dia akan meminta Anda bersikap adil seperti yang Allah SWT. minta dari Ali.”